Rabu, 28 Desember 2011

Diabetes Penyakit Kadar Gula Tinggi

Diabetes atau yang sering disebut sebagai kencing manis merupakan salah satu penyakit berbahaya yang umumnya diderita oleh seseorang yang mengalami obesitas atau orang yang sudah berusia lanjut.(sidomi.com)

Penyakit ini disebut kencing manis karena urine yang dikeluarkan tubuh memang mengandung banyak glukosa atau gula. Hal ini disebabkan oleh penurunan fungsi ginjal di dalam tubuh, sehingga urine tidak diproduksi secara baik. Penderita diabetes yang tidak segera ditangani/diobati, bisa mengalami gagal ginjal yang tentunya sangat berbahaya.
 

Kompas.com — Faktor keturunan memang berperan besar dalam timbulnya penyakit diabetes. Namun, seseorang tak otomatis menderita diabetes walau ada riwayat diabetes dalam keluarganya. Selama gaya hidup sehat dijalankan, diabetes tipe 2 bisa dicegah.

Diabetes dicirikan dengan kadar gula darah yang tinggi, yang secara perlahan-lahan akan menyebabkan kerusakan permanen pada sel-sel di seluruh tubuh. Pada orang yang sehat, sel akan menggunakan glukosa untuk energi. Namun, pada penderita diabetes, hal ini tak bisa dilakukan akibat gangguan fungsi insulin.

Karena tubuh tidak bisa mendapatkan energi yang cukup dari gula, tubuh akan mengolah zat-zat lain di dalam tubuh untuk diubah menjadi energi, yakni lemak dan protein.  

Olahraga secara rutin terbukti menurunkan risiko diabetes. Bahkan, jika kita sudah terdiagnosis diabetes melitus, olahraga secara teratur akan mengurangi risiko komplikasi. Hal itu dinyatakan para pakar dalam jurnal American College of Sport Medicine tahun 2010. Disebutkan bahwa aktivitas fisik akan meningkatkan kontrol gula darah dan mencegah timbulnya penyakit ini.

The American College of Sport Medicine merekomendasikan, latihan kardio sebaiknya dilakukan minimal 150 menit setiap minggu. Ini berarti Anda bisa melakukan olahraga jalan cepat, berlari, atau berenang tiga kali dalam seminggu masing-masing 50 menit, atau cukup 30 menit, dan dilakukan lima kali dalam seminggu. Tambahkan dengan latihan angkat beban dua kali dalam seminggu.

Sebagian besar penderita diabetes (diabetesi) terdiagnosis pada keadaan lanjut. Padahal, menurut dr Budiman Darmowidjojo, SpPD, pada keadaan lanjut ini telah terjadi komplikasi pada ginjal, mata, pembuluh darah, atau saraf. "Yang berbahaya dari penyakit ini bukan hanya gula darah yang tinggi, melainkan komplikasinya," paparnya.

Bila diabetes bisa didiagnosis sejak dini, maka kesempatan untuk mengendalikan gula darah akan lebih baik sehingga komplikasi dapat dihindari. Pendeteksian terhadap diabetes, yang utama, memang dari hasil pemeriksaan gula darah. Kadar gula darah dengan pemeriksaan setelah puasa di atas 126 dan gula darah dengan pemeriksaan sewaktu-waktu di atas 200 disebut diabetes.

Selain pemeriksaan laboratorium, menurut dr Budiman, ada tiga gejala klasik diabetes yang disebut juga dengan 3P, yakni: 
  1. Poliuri atau sering buang air kecil dengan volume yang banyak, apalagi pada malam hari. Mengapa demikian? Jika kadar gula darah melebihi nilai ambang ginjal atau lebih dari 180 mg/dl, maka gula akan keluar bersama urine. Untuk menjaga agar urine yang keluar, yang mengandung gula itu, tak terlalu pekat, tubuh akan menarik air sebanyak mungkin ke dalam urine sehingga volume urine yang keluar banyak dan kencing pun menjadi sering. Hal tersebut akan sangat sering sehingga pada malam hari bisa mengganggu tidur.  
  2. Polidipsi atau sering kali merasa haus dan ingin minum sebanyak-banyaknya. Dengan begitu banyaknya urine yang keluar, badan akan kekurangan air atau dehidrasi. Untuk mengatasi hal tersebut, timbullah rasa haus sehingga orang ingin selalu minum dan ingin yang dingin, manis, segar, dan banyak. Minuman manis akan sangat merugikan karena membuat kadar gula semakin tinggi.  
  3. Polifagi atau nafsu makan meningkat dan kurang tenaga. Pada diabetes, karena insulin bermasalah, pemasukan gula ke dalam sel-sel tubuh kurang sehingga energi yang dibentuk pun kurang. Itu sebabnya orang menjadi lemas. Dengan demikian, otak juga mengira bahwa kurang energi itu terjadi karena kurang makan. Oleh karena itu, tubuh berusaha meningkatkan asupan makanan dengan menimbulkan rasa lapar sehingga timbulah perasaan selalu ingin makan.




0 komentar:

Posting Komentar