Pada orang normal volume udara dalam paru bergantung
pada bentuk dan ukuran tubuh. Posisi tubuh juga mempengaruhi volume dan
kapasitas paru, biasanya menurun bila berbaring, dan meningkat bila berdiri.
Perubahan pada posisi ini disebabkan oleh dua factor, yaitu kecenderungan isi
abdomen menekan ke atas melawan diafragma pada posisi berbaring dan peningkatan
volume darah paru pada posisi berbaring, yang berhubungan dengan pengecilan
ruang yang tersedia untuk udara dalam paru (Guyton & Hall, 1996; Astrand,
1970).
Faktor utama yang mempengaruhi kapasitas vital
adalah bentuk anatomi tubuh, posisi selama pengukuran kapasitas vital, kekuatan
otot pernapasan dan pengembangan paru dan rangka dada (Compliance paru).
Penurunan kapasitas paru dapat disebabkan oleh
kelumpuhan otot pernapasan, misalnya pada penyakit poliomyelitis atau cedera
saraf spinal, berkurangnya compliance paru, misalnya pada penderita asma
kronik, tuberkulosa, bronchitis kronik, kanker paru dan pleuritis fibrosa dan
pada penderita penyakit bendungan paru, misalnya pada payah jantung kiri
(Guyton, 1994).
0 komentar:
Posting Komentar